Banyak pria hebat menjadiikan wanita sebagai sumber inspirasi dan motivasi tertinggi. Selalu ada perempuan kuat diballik lelaki hebat. Entah itu berperan sebagai ibu, isteri, kekasih, atau sahabat. Karena itu, ia dianggap sebagai tonggak – tonggak penyangga sebuah peradaban.
Airmata wanita adalah sejarah terpenting yang sering dipandang sepele. Bukankah tugas mereka memang untuk menangis? Sehingga tidak ada yang mencoba berefleksi dengan air suci itu. Bila tanpa wanita, sejarah pun akan berhenti bergulir!
Ke depan perempuan harus melukis sejarahnya sendiri dengan segala empati dan kejujuran. Karena itu, perempuan tidak harus mengubah kelamin sebagai laki – laki. Dan, tidak pula mesti menggadaikan harkat kewanitaannya. Paradigma berpikir harus dirombak, eksistensi wanita mesti dikukuhkan pada tempat terhormat di singgasana sejarah.
Buku ini merupakan potret perempuan dalam berbagai dimensi kehidupan. Dalam buku ini perempuan diposisikan sebagai penentu terhadap besarnya sebuah peradaban yang dibangun oleh para lelaki, Lebih dari itu, bukku ini sebagai arahan hidup bagi setiap insan perempuan, yang dimulai dari sejarah dan berbagai petualangan hidup, hingga menuju pencarian jati diri melalui potret srikandi-srikandi sejati.
Ulasan
Belum ada ulasan.